
“Drone ini bukan sekadar alat. Ini simbol dari perubahan cara pandang kita terhadap pertanian. Kita ingin petani naik kelas, tidak lagi jadi objek pembangunan, tapi penggeraknya,” tegas Budiman.
Selain teknologi pertanian, program ini juga melibatkan pendampingan bagi pelaku UMKM, industri rumahan, dan koperasi desa, dengan tujuan menciptakan lapangan kerja dan sumber penghasilan baru bagi masyarakat kurang mampu, terutama mereka yang belum bekerja—yang menurut data mencakup hampir 70 persen dari total penduduk miskin di Kuningan.
Kunjungan Budiman juga meliputi peninjauan sekolah dasar, rumah warga tidak layak huni, serta pameran UMKM lokal. Dalam kesempatan tersebut, Budiman meluncurkan Relawan Bakti Taskin—jaringan relawan pengentasan kemiskinan yang bertugas menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan nyata di lapangan. Ketua Bakti Taskin Kuningan diserahkan kepada Hj. Ela Helayati, sebagai bentuk konkret keterlibatan masyarakat sipil dalam gerakan ini.
Sementara itu, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyambut baik langkah BP Taskin dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.