
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kuningan butuh dukungan total dari pusat agar bisa bangkit. Program ini adalah amunisi yang sangat kami butuhkan untuk melawan akar kemiskinan,” ujar Dian.
Dian juga memaparkan bahwa strategi utama pengentasan kemiskinan Kuningan mencakup peningkatan akses pendidikan, layanan kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal.
Peluncuran program percontohan ini diharapkan menjadi cetak biru (blueprint) nasional pengentasan kemiskinan ekstrem berbasis komunitas, teknologi, dan gotong-royong. Ke depan, BP Taskin RI berkomitmen menggulirkan program serupa di berbagai daerah dengan pendekatan kontekstual sesuai karakteristik wilayah.
“Revolusi sosial-ekonomi ini harus dimulai dari desa. Dan Kuningan adalah titik awal kebangkitan itu,” tutup Budiman.
MERDEKA DARI KEMISKINAN!
(Red)