Selain itu, kegiatan kerja bakti juga dilakukan serentak di beberapa RW dan kelurahan lain, sebagai bentuk kesadaran dan partisipasi aktif warga. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kesadaran pribadinya yang melaksanakan secara serentak semuanya,” lanjut Wali Kota Cimahi.

World Cleanup Day tahun ini merupakan aksi nyata seluruh elemen masyarakat Kota Cimahi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Kegiatan kerja bakti masal ini melibatkan perangkat daerah, TNI/Polri, komunitas lingkungan, institusi pendidikan, bank sampah, pelaku usaha, dan masyarakat, sehingga tercipta sinergi kolektif guna memperkuat budaya gotong-royong dan tanggung jawab bersama.
Selama kegiatan berlangsung, dilakukan pemilahan sampah secara langsung di lokasi. Sampah organik seperti daun dan sisa makanan diarahkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan kompos atau pakan maggot, sampah anorganik bernilai tinggi seperti botol plastik, kertas dan kardus disalurkan ke bank sampah, sementara residu yang tidak dapat dimanfaatkan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Pola pengelolaan ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah liar dan menekan volume limbah yang masuk ke TPA.
Pemerintah Kota Cimahi menegaskan bahwa pelaksanaan World Cleanup Day bukan sekadar seremoni, namun bagian penting dari upaya mencapai Adipura dan Anugerah Bakti Kebersihan Makuta Binokasih, serta sebagai persiapan menghadapi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2026. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran, konsistensi, serta membudayakan kebiasaan memilah sampah dan menjaga kebersihan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Cimahi.***
(Red/Bidang IKPS)