Wali Kota Cimahi Ngatiyana, menegaskan pentingnya menjaga kebudayaan sebagai jati diri bangsa. Menurutnya, globalisasi dan derasnya arus budaya asing menjadi tantangan serius yang dapat mengikis identitas lokal jika tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat dalam melestarikan budayanya.

“Kebudayaan adalah kekayaan bangsa dan wujud peradaban. Melestarikan budaya berarti menghargai perjuangan para pahlawan serta bentuk cinta tanah air. Di Cimahi, kita berupaya menghidupkan kembali seni tari, musik, aksara Sunda, hingga seni pedalangan agar tidak hilang dari generasi mendatang,” ujar Ngatiyana.
Ngatiyana menegaskan, PKD tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga sarana edukasi, penguatan identitas, serta pendorong ekonomi kreatif dan pariwisata daerah. “Melalui kegiatan ini, kita harap masyarakat semakin mencintai budaya sendiri, sementara generasi muda tumbuh dengan rasa bangga dan percaya diri terhadap jati dirinya,” ujarnya.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini, Pemkot Cimahi telah mendorong penggunaan aksara Sunda pada papan nama jalan serta memasukkan pelajaran aksara Sunda ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Langkah tersebut diharapkan mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus menumbuhkan kebanggaan generasi muda.