Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Achmad Nuryana, menegaskan bahwa PKD merupakan ruang apresiasi, ekspresi, dan kreasi seni budaya. “Gelaran ini menjadi wadah untuk menjaga interaksi budaya yang inklusif, melintasi batas politik, etnis, dan sosial, sekaligus menyatukan masyarakat Cimahi melalui bahasa yang sama, yakni budaya,” katanya.

Rangkaian kegiatan PKD 2025 meliputi helaran Bangbarongan Munding Dongkol, festival teater rakyat, workshop aksara Sunda Buhun, pertunjukan musik etnik, tari kolosal Campernik, festival olahraga tradisional, hingga puncak acara berupa pagelaran wayang golek bobodoran oleh Ki Dalang Opick Sunandar Sunarya bekerja sama dengan Pepadi Cimahi dan Mekar Giri Harja 2. Selain itu, ditampilkan pula Kaulinan Urang Lembur, literasi bahasa dan sastra, dongeng bersama Bunda Literasi, serta pameran manuskrip dan ritus adat. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 500 pelaku budaya lokal.
Pada helaran PKD 2025 ini Pemerintah Kota Cimah juga memberikan Santunan/Kadeudeuh berupa paket sembako Kepada 6 Orang Seniman Senior/Sepuh Kota Cimahi, yaitu 1) Yano Irianto (Pencipta lagu); 2) Ade Mulyana (Seni Rupa); 3) Domen Lesmana (Karawitan); 4) Abah Santanu (Pencak Silat); dan 6. Atang Dadan (Seni Durching) 6. Dalang Deri (Padalangan).*
(Red/Bidang IKPS)