Menu

Mode Gelap
Partisipasi Tinggi di Charity Night, Donasi untuk Korban Banjir Terus Bertambah Pentas Evaluasi Tari Sanggar Bunda Kab Bogor Dihadiri Pengurus Gentra Lestari Budaya Trans Studio Bandung Hadirkan End Year Show “Happy Holiday”, Rayakan Liburan Akhir Tahun Penuh Keceriaan Bima FA Champions di Ajang Bandung Academy Futsal Cup U-12 De Braga by ARTOTEL Sambut GM Baru Sekaligus Raih Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan GSTC Bupati Jeje dan Gubernur KDM segera Turun, Rencana Gerai KMP di SMPN 1 Sindangkerta Sebaiknya Dibatalkan

Artikel

Refleksi Akhir Tahun 2025, Cermin Perbaikan Sistem Bernegara

badge-check


Refleksi Akhir Tahun 2025, Cermin Perbaikan Sistem Bernegara Perbesar

Oleh : Ir. Dony Mulyana Kurnia (DMK)
Aktifis 98 – Ketua Umum DPP Partai Sosial Budaya Nusantara (PSN)

SAMBAS MEDIA – Tahun 2025, ditandai dengan terbitnya usulan Presiden Prabowo Subianto, agar pilkada Gubernur, Walikota dan Bupati, dipilih kembali oleh DPRD Provinsi dan DPRD kota/kabupaten; alasan krusialnya, karena pemilihan langsung berbiaya mahal, lebih baik uangnya dipakai bagi kelangsungan hidup masyarakat yang masih sulit.

Seiring dengan usulan presiden tersebut, menggelindinglah diskursus di setiap kalangan elemen bangsa, hingga partai-partai pun mulai merespon apa yang menjadi usulan presiden, pro-kontra terjadi di seputar kemunduran demokrasi jika pilkada di pilih kembali oleh DPRD, dan merebak pula anggapan bahwa presiden anti demokrasi, yang akan mengembalikan negara ke sistem ORBA, sehingga spirit Reformasi dengan pilkada langsung yang merupakan representasi kedaulatan Rakyat, terdegradasi.

Sesungguhnya usulan Presiden ini ada hal menarik bagi perbaikan sistem bernegara, terlepas dari pro kontra yang terjadi atas usulan presiden tersebut. Satu keniscayaan seiring waktu diperlukan perbaikan sistem bernegara, bagi kekuatan eksistensi negara, yang rentan dengan berbagai gelombang badai menerpa, mengancam pecahnya kapal persatuan Indonesia.

Setiap saat bangsa Indonesia disuguhi pro kontra yang tidak ada hentinya, pro kontra ini terus menggerus ketenangan kehidupan masyarakat, dan kristalisasinya akan bermuara pada kapitalisasi konflik-konflik akut. Manajemen konflik yang dibangun negara pun belum tentu akan selalu kuat, jika tidak ada perbaikan sistem bernegara yang sesuai dengan kondisi zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10 Peneliti Terbaik di Indonesia pada Bidang Business & Management Versi AD Scientific Index 2025, Direktur Politeknik Praktisi Peringkat ke -7

6 Desember 2025 - 09:00 WIB

Generasi Tua Mewariskan Bencana Alam, Bencana Sosial dan Moral, Generasi Muda Memikul beban Kerusakan

1 Desember 2025 - 21:22 WIB

Di Tengah Hilangnya Kemerdesaan, Masih Perlukah Euforia Peringatan Hari Desa?

29 November 2025 - 14:00 WIB

Pentingnya SKPI bagi Mahasiswa: Menguatkan Daya Saing Melalui Uji Kompetensi Bersama Asesor BNSP

27 November 2025 - 09:31 WIB

Karier Level Dewa Tanpa Cheat : 5 Pemimpin Kampus Muda yang prestasinya Real

24 November 2025 - 15:00 WIB

Trending di Artikel