Menu

Mode Gelap
Anniversary SMAN 1 Cililin Istimewa 58 th Bakti Untuk Negeri Proskill dan CyberLabs Resmi Kolaborasi Kembangkan Platform Digital Pendidikan SMA Pasundan 2 Cimahi Berikan Pelayanan Berdasarkan Konsep Kenyamanan dan Prestasi Bangkit Dari Kemalasan, Bebas Dari Kejenuhan Semarak Sego Rongewu Episode III Seri 20: Wujud Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia Program dan Karya Unggulan SMK Pasundan 1 Cimahi di Gelaran Expo Edu Fair 2025

Olahraga

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Buka Peluang Atlet Profesional Tampil di Level Internasional

badge-check


					Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Buka Peluang Atlet Profesional Tampil di Level Internasional Perbesar

SAMBAS MEDIA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tengah mengkaji mekanisme bagi atlet yang ingin berkarier di luar pemusatan latihan nasional (pelatnas).

“Intinya kami tidak membedakan atlet tersebut berada di pelatnas atau luar pelatnas, yang terpenting mereka adalah atlet anggota PBSI yang membela dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional,” kata Kabid Binpres PP PBSI Eng Hian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Kebijakan ini menjadi perhatian karena tak sedikit pemain yang memilih jalur profesional dan memiliki prestasi gemilang.

Misalnya ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang saat ini menempati peringkat ketujuh dunia. Mereka menunjukkan performa apik dengan melaju mencapai semifinal BWF Super 1000 All England 2025 dalam penampilan perdananya.

Selain itu, ada juga ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja yang musim ini dua kali menjadi runner-up di Super 300 German Open, Super 300 Orleans Masters, dan menjadi juara di International Challenge Polish Open 2025.

Selain itu, PBSI juga menerapkan sistem baru dalam promosi dan degradasi atlet di pelatnas.

Jika sebelumnya evaluasi dilakukan setiap enam bulan hingga satu tahun, kini atlet bisa saja terdegradasi kapan saja tanpa harus menunggu periode tertentu. Kebijakan ini juga berlaku dalam perekrutan atlet dari klub ke pelatnas.

“Setiap atlet akan dipantau performanya melalui pencapaian prestasi di turnamen BWF dan multievent, progress kemajuan dari segi teknik, fisik dan juga data-data pendukung. Hal ini yang akan menjadi bahan pertimbangan tim pelatih untuk mengambil keputusan,” kata Eng Hian.

Penerapan sistem yang lebih ketat ini bertujuan mempercepat regenerasi pemain sekaligus memberikan kesempatan bagi atlet muda berbakat untuk tampil di turnamen internasional.

“Saya berharap kebijakan ini dapat meningkatkan daya saing atlet Indonesia di level dunia dan memastikan pelatnas diisi oleh pemain yang benar-benar layak,” kata Eng Hian.

Sebagai bagian dari implementasi kebijakan ini, Eng Hian bersama Wakil Ketua Umum PBSI, Taufik Hidayat, menggelar pertemuan dengan para pemain senior.

Dalam pertemuan tersebut, PBSI memberikan motivasi sekaligus mendengarkan aspirasi serta kebutuhan para atlet agar mereka bisa berlatih dengan nyaman dan fokus mengejar prestasi

“Pemain senior memiliki waktu bermain yang lebih terbatas. Karena itu, mereka harus memiliki komitmen tinggi selama berada di pelatnas dan memaksimalkan kesempatan yang ada untuk meraih prestasi terbaik,” kata Eng Hian**

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Lomba Lari “Run for Humanity 2025”, Dipadati Ribuan Runners di Balai Kota Bandung 

20 April 2025 - 13:24 WIB

Yaman Pertama, Indonesia Kedua Klasemen Sementara Grup C Piala Asia U-17

5 April 2025 - 10:16 WIB

Berikan Motivasi Bagi Timnas U-17, Ketua Umum PSSI: Jangan Pernah Takut Kejar Target

4 April 2025 - 13:09 WIB

Tim Sepeda Putri Indonesia Hadapi 18 Negara di Tour of Thailand Saat Lebaran

31 Maret 2025 - 12:57 WIB

Tim Angkat Besi Indonesia Jalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Jelang Kejuaraan Dunia dan Asia 2025

31 Maret 2025 - 12:53 WIB

Trending di Olahraga