Menu

Mode Gelap
Silaturahmi Forwaci Jaga Keseimbangan Pemberitaan dan Bisa Dipertanggungjawabkan Kerja Bakti Massal World Cleanup Day Kota Cimahi Tahun 2025 Pekan Kebudayaan Daerah Guna Melestarikan, Mengembangkan, dan Memanfaatkan Budaya Lokal BRI Peduli Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Bandung Lewat Program “Yok Kita GAS” Membanggakan!! Tim Gala Siswa Indonesia (GSI) Kota Cimahi Champion di GSI Tingkat Jabar 2025 Kecamatan Bandung Kulon Torehkan Capaian 62,8% Penanganan Sampah

Berita Daerah

Kecamatan Bandung Kulon Torehkan Capaian 62,8% Penanganan Sampah

badge-check


TPST MOTAH 21-32 Bakul Agamis, Keluarahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung Perbesar

TPST MOTAH 21-32 Bakul Agamis, Keluarahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung

SAMBAS MEDIA, BANDUNG – Sampah masih menjadi pekerjaan rumah terbesar Kota Bandung. Namun, dari wilayah barat kota, sebuah capaian spektakuler lahir. Kecamatan Bandung Kulon berhasil menangani 62,8% dari total timbulan harian, jauh di atas rata-rata kecamatan lain yang masih di bawah 50 persen.

Sorotan utama keberhasilan ini datang dari Kelurahan Gempolsari. Beberapa tahun silam, wilayah ini identik dengan “gunungan sampah” yang menumpuk di berbagai titik. Kondisi tersebut mengundang keresahan warga.

Namun kini, wajah Gempolsari berubah total. Melalui langkah berani Camat Bandung Kulon, Dadang Setiawan, S.IP., M.Si, yang menginisiasi kolaborasi antara kecamatan, kelurahan, dan masyarakat, Gempolsari menjelma menjadi pusat inovasi pengelolaan sampah terpadu.

Surplus 249%: Dari 14 Ton Jadi 35 Ton Per Hari

Dengan timbulan harian sekitar 14 ton, Gempolsari kini mampu mengolah 35 ton sampah per hari, atau 249 persen dari kebutuhannya. Surplus ini membuat Gempolsari bukan hanya bersih, tetapi juga mampu membantu menampung sampah dari kelurahan lain.

TPST MOTAH 21-32 Bakul Agamis: Pusat Inovasi

Keberhasilan Gempolsari tidak lepas dari keberadaan TPST MOTAH 21-32 Bakul Agamis, yang menjadi pusat inovasi pengelolaan sampah. Di dalamnya, berbagai metode diterapkan:

  • MOTAH (Mesin Olah Runtah) untuk efisiensi pengolahan sampah.
  • Buruan SAE memanfaatkan pekarangan untuk pertanian keluarga.
  • Magotisasi mengubah sampah organik jadi pakan ternak.
  • Bata Terawang memanfaatkan residu sebagai bahan bangunan.
  • Penyeumisasi mengurangi bau dengan bioaktivator.
  • Biodigester mengubah organik menjadi energi biogas.
  • Bank Sampah sebagai wadah pengumpulan pilahan rumah tangga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

BRI Peduli Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Bandung Lewat Program “Yok Kita GAS”

20 September 2025 - 16:20 WIB

TPST Motah Kecamatan Bandung Kulon Jadi Studi Tiru Pemkab Pusuruan Jawa Timur

18 September 2025 - 15:24 WIB

Gelaran Wayang Golek Putera Munggul Pawenang Dalam Rangka Hari Jadi RW 14 Babakan Sari ke-75

8 September 2025 - 08:52 WIB

RW 21 Desa Jelegong Gelar Twentyone Fest Vol.2, Kreasi Seni dan Penampilan Band Lokal

17 Agustus 2025 - 19:47 WIB

Komnas HAM: Vasektomi Adalah Hak Asasi Sebaiknya Tidak Dipertukarkan Dengan Bansos

5 Mei 2025 - 01:25 WIB

Trending di Berita Daerah