Di Indonesia, beberapa perguruan tinggi sudah membuka program studi AI, seperti di UPH, UNAIR, ITS dan lainya. Bahkan, di bawah kepemimpinan Abdul Mukti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, inisiatif ini sudah diperluas. Mata pelajaran AI dan coding telah dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dasar dari kelas 4 sampai kelas 6 Sekolah Dasar.
Ini adalah langkah brilian, karena literasi AI dan big data telah menjadi kebutuhan mendasar hari ini. Di sisi lain, pangsa keterampilan terkait AI yang dibutuhkan dalam peran pekerjaan yang ada terus meningkat.
Tanpa langkah proaktif seperti ini, kekuatan otomatisasi yang semakin meningkat akan melemahkan ketahanan SDM, meningkatkan risiko perpindahan pekerjaan, dan mendorong mereka ke peran yang kurang terampil (dan bergaji rendah).
Penguatan pendidikan vokasi
Langkah kunci kedua adalah menguatkan pendidikan kejuruan. Pentingnya pelatihan kejuruan kini diakui secara luas, karena sistem pendidikan kejuruan yang kuat memfasilitasi transisi sekolah-ke-pekerjaan secara langsung dan sangat signifikan mengurangi angka pengangguran kaum muda. Oleh karena itu, sebagai respons terhadap gelombang transformasi yang didorong oleh AI, kapasitas pendidikan kejuruan harus terus diperkuat.