Setelah karya ilmiah selesai, ChatGPT membantu dalam mempersiapkan presentasi yang menarik dan artikel untuk publikasi, serta memberikan dukungan saat menghadapi ujian komprehensif atau sidang dengan simulasi pertanyaan. Secara keseluruhan, ChatGPT dapat mempercepat proses pembuatan karya ilmiah, meningkatkan kualitas hasil, dan memberikan dukungan menyeluruh dalam setiap aspek penelitian dan penulisan.
Menggunakan teknologi seperti ChatGPT dalam pendidikan dapat memberikan banyak keuntungan jika digunakan dengan bijak. Sebagai dosen, penting untuk mengatur penggunaan teknologi ini dengan menetapkan aturan yang jelas, agar mahasiswa memahami bagaimana dan kapan teknologi ini dapat digunakan.
Kebijakan ini mencakup apakah penggunaan ChatGPT diperbolehkan dalam penugasan tertentu, serta batasan penggunaannya, seperti untuk mencari referensi atau mengoreksi tulisan, tetapi bukan untuk menggantikan analisis atau penulisan yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu, dosen harus merancang penugasan yang berfokus pada proses dan pemahaman mahasiswa, bukan hanya pada hasil akhir. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta mahasiswa menyerahkan draf, catatan, atau revisi yang mereka lakukan dalam pengerjaan tugas.
Pendidikan tentang etika akademik juga sangat penting untuk memastikan mahasiswa memahami penggunaan teknologi ini secara jujur dan etis, serta dapat memberikan atribusi yang tepat jika menggunakan AI. Dengan pendekatan yang bijaksana dan pengawasan yang baik, teknologi seperti ChatGPT dapat menjadi alat yang memperkaya pengalaman belajar mahasiswa tanpa mengurangi kualitasnya.