Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penataan Kota Cimahi, “Ini adalah langkah awal. Nanti tahap berikutnya dengan Apjatel kita akan melaksanakan pembangunan common pole, menara bersama, sehingga nanti di Cimahi tidak akan ada banyak tiang listrik yang bertumpuk,” ujarnya.
Program ini juga dirancang untuk mendukung digitalisasi layanan publik. Sejalan dengan komitmen membangun smart city, Pemerintah Kota Cimahi menargetkan konektivitas yang kuat tanpa mengorbankan keindahan kota. Pemkot Cimahi bahkan berencana mendorong penggunaan sistem ducting, yaitu penanaman kabel di bawah tanah di ruas Jalan Gandawijaya pada tahun 2026. “Biayanya memang besar, untuk Gandawijaya saja sekitar Rp2 miliar. Namun ini investasi jangka panjang untuk menata infrastruktur kota,” tambahnya.
Adhitia menambahkan, pengerjaan sistem ducting di Jalan Gandawijaya ini diharapkan menjadi stimulus atau trigger bagi para investor untuk dapat berinvestasi di Kota Cimahi, terutama dalam bidang telekomunikasi, sehingga untuk ducting seluruh kabel yang ada di Kota Cimahi ini bisa dibantu sumber pendanaannya dari investasi. Ia juga meminta seluruh stakeholder, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta, untuk bersinergi mewujudkan tata ruang kota yang bersih, indah, dan tertib.
Dengan perapihan kabel fiber optik ini, Kota Cimahi menunjukkan komitmen serius dalam membangun kota modern berbasis teknologi, namun tetap memperhatikan keindahan tata ruang demi kenyamanan seluruh masyarakat.*
(Red/Bidang IKPS)