Menu

Mode Gelap
SMA Pasundan 2 Cimahi Berikan Pelayanan Berdasarkan Konsep Kenyamanan dan Prestasi Bangkit Dari Kemalasan, Bebas Dari Kejenuhan Semarak Sego Rongewu Episode III Seri 20: Wujud Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia Program dan Karya Unggulan SMK Pasundan 1 Cimahi di Gelaran Expo Edu Fair 2025 Gentra Lestari Budaya Gelar Kompetisi Tari Kreasi Nusantara Ke-7 Memperebutkan Sertifikat Hashim Djojohadikusumo Rahayu Saraswati Siap Bawa TIDAR Jadi Wadah Anak Muda Aktif Berpolitik

Artikel

Gabungkan Ilmu Psikologi dan Antropologi, Prof. Subandi Kembangkan Terapi Kesehatan Mental Berbasis Budaya

badge-check


					Gabungkan Ilmu Psikologi dan Antropologi, Prof. Subandi Kembangkan Terapi Kesehatan Mental Berbasis Budaya Perbesar

SAMBAS MEDIA – Berangkat dari kecintaannya pada ilmu antropologi sejak di bangku SMA, Subandi tetap mempelajari ilmu tersebut meski ia sudah kuliah di prodi Psikologi Universitas Gadjah Mada. Saat lulus dan melamar menjadi dosen, Subandi menggabungkan kedua ilmu tersebut untuk terapi kesehatan mental berbasis budaya dan spiritual.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini menceritakan perjalanan panjang kariernya sebagai akademisi. Mengabdi sejak tahun 1986, ia menjalankan berbagai kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang penelitian. Meskipun berlatar belakang psikologi, ia memiliki ketertarikan besar terhadap antropologi dan didukung dengan kesenangannya untuk menulis. Setelah mengikuti saran dari gurunya untuk mengambil prodi Psikologi UGM dan dinyatakan lolos sebagai mahasiswa, ia tetap mengeksplorasi antropologi melalui penelitian dan kolaborasi internasional selama puluhan tahun hingga saat ini.

Kecintaannya terhadap antropologinya semakin mendalam ketika ia bekerja sama dengan antropolog luar negeri. Pada tahun 1996, ia menjadi asisten Prof. Byron Good, seorang antropolog kesehatan mental dari Harvard University. “Kolaborasi ini berlangsung lebih dari 25 tahun dan menghasilkan berbagai penelitian mendalam tentang kesehatan mental dalam perspektif budaya,” kenangnya, Sabtu (11/1).

Selain itu, Prof. Subandi juga pernah bekerja sama dengan Dr. Julia Howell dari Griffith University di Australia selama lima tahun. Kolaborasi ini mengintegrasikan pendekatan antropologi dalam riset kesehatan mentalnya, termasuk pengembangan sistem layanan kesehatan mental berbasis budaya dan spiritualitas, “Kami tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga melakukan action research sehingga penelitian kamu langsung berdampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

SMA Pasundan 2 Cimahi Berikan Pelayanan Berdasarkan Konsep Kenyamanan dan Prestasi

19 Mei 2025 - 20:55 WIB

Bangkit Dari Kemalasan, Bebas Dari Kejenuhan

19 Mei 2025 - 20:14 WIB

Hadapi Dengan Ketenangan dan Sikap Bijak Terkait Kebijakan Pendidikan

6 Mei 2025 - 02:36 WIB

Profil Shandy Makhardika Akrab Dipanggil “SHANDY GODA“ Dalam Dunia Komunikasi Publik dan Broadcasting

30 April 2025 - 16:56 WIB

Bupati Bandung Cerdas Terjemahkan Program Besar Prabowo

29 April 2025 - 01:25 WIB

Trending di Artikel