Ia juga mengingatkan bahwa tantangan bangsa di era kini tidak kalah berat. Perubahan iklim, disrupsi teknologi, krisis pangan global, hingga potensi disintegrasi sosial akibat perbedaan menjadi ujian baru bagi persatuan. Dalam situasi tersebut, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup dan sumber nilai dalam pembangunan nasional maupun daerah.

“Di Cimahi, nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam setiap kebijakan, program, dan pelayanan publik. Pembangunan tidak semata mengejar pertumbuhan fisik, melainkan juga menumbuhkan generasi muda yang beriman, berilmu, berkarakter, dan cinta tanah air,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh masyarakat Cimahi untuk menjadikan peringatan ini sebagai titik tolak memperkuat persaudaraan, menolak segala bentuk radikalisme dan intoleransi, serta menjadikan perbedaan sebagai energi pemersatu. Gotong royong, persatuan, dan penghormatan terhadap keberagaman disebutnya sebagai kunci menjaga Kota Cimahi tetap aman dan damai.
“Tanpa Pancasila, Indonesia mungkin tidak akan ada. Karena itu, marilah kita bersama-sama berdiri tegak membela dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.*
(Red/Bidang IKPS)