Dadang Setiawan berharap meskipun fasilitas pengolahan sampah telah tersedia, tetap harus didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah untuk tidak di sembarang tempat, tuturnya.
Ketua KSM Gempolsari Ayi Kusnadi menambahkan merasa senang bahwasanya TPST Motah Bandung Kulon menjadi tempat studi tiru bagi daerah lainnya bahkan sampai lintas provinsi. Semoga dengan kehadiran Mesin Olah Sampah (Motah) Bandung menjadi solusi alternatif dalam penanganan sampah yang saat ini menjadi salah satu masalah di Kota Bandung.
Berbagai pengalaman disampaikan kepada tim pemerintah Kabupaten Pasuruan baik dalam sosialisasi awal kepada masyarakat, SOP yang dilaksanakan termasuk perberdayaan masyarakat dan peningkatan nilai ekonomi dari residu hasil pembakaran bisa menjadi bahan pembuatan paving blok yang memiliki standart untuk dipergunakan bagi masyarakat maupun melengkapi sarana yang ada di TPST Motah Bandung Kulon Agamis, pungkas Ayi Kusnadi.***
(Red)