Menu

Mode Gelap
Silaturahmi Forwaci Jaga Keseimbangan Pemberitaan dan Bisa Dipertanggungjawabkan Kerja Bakti Massal World Cleanup Day Kota Cimahi Tahun 2025 Pekan Kebudayaan Daerah Guna Melestarikan, Mengembangkan, dan Memanfaatkan Budaya Lokal BRI Peduli Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Bandung Lewat Program “Yok Kita GAS” Membanggakan!! Tim Gala Siswa Indonesia (GSI) Kota Cimahi Champion di GSI Tingkat Jabar 2025 Kecamatan Bandung Kulon Torehkan Capaian 62,8% Penanganan Sampah

Artikel

Dari ‘Atuda…’ Menjadi ‘Sanajan…’ Transformasi Semangat Warga Jawa Barat Mencari Solusi

badge-check


Agus Nugroho, Penyuka pagi dan Jalan kaki Perbesar

Agus Nugroho, Penyuka pagi dan Jalan kaki

Oleh: Agus Nugroho
Penyuka pagi dan Jalan kaki

SAMBAS MEDIA – Berawal dari pidato penyemangat Pak Sekda Jabar Pak Herman Suryatman, yang memotivasi seluruh ASN Jabar, saya tergelitik untuk menguraikannya secara lebih dalam tentang judul diatas.

Di berbagai sudut kampung, kota, dan lembur di Jawa Barat, sering kali terdengar ungkapan yang terasa sangat akrab di telinga: “Atuda…”– sebuah kata yang mencerminkan alasan, keraguan, atau bahkan ketidakberdayaan. “Atuda can siap…”, “Atuda loba tangtangan…”, atau “Atuda moal bisa…”* adalah contoh frasa yang sering meluncur secara spontan saat seseorang menghadapi kesulitan. Meskipun terasa wajar, jika terus-menerus dijadikan pembuka kalimat, ungkapan ini bisa menjadi penghalang besar bagi perubahan positif.

Kebiasaan memulai segala hal dengan alasan bisa menjadi semacam jebakan mental yang membuat kita diam di tempat. Tanpa disadari, pola pikir ini tumbuh dalam kehidupan sehari-hari, dalam percakapan keluarga, diskusi masyarakat, bahkan dalam ruang pembelajaran dan pemerintahan. Bila dibiarkan, budaya ini bisa mengendap menjadi mentalitas “alus dina omong, hésé dina lampah,” yaitu piawai dalam beralasan namun enggan bergerak menghadapi kenyataan.

Namun, warga Jawa Barat memiliki kekuatan tersendiri yang tidak bisa diremehkan: daya tahan dan nilai-nilai kearifan lokal yang penuh dengan kesabaran, gotong royong, dan tekad baja. Dalam semangat itu, muncul gerakan perubahan mental yang kini mulai digaungkan: mengganti kata “Atuda…” dengan “Sanajan…”. Sebuah pergeseran sederhana dalam berbahasa, tapi besar dalam dampaknya pada pola pikir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Reputasi Wali Kota Bandung Dipertaruhkan di SPMB 2025

8 Juli 2025 - 12:30 WIB

Jalur Domisili Khusus SPMB Solusi Atau Masalah Baru Bagi Satuan Pendidikan

26 Juni 2025 - 13:34 WIB

Setelah Berakhirnya SPMB Tahap 1 Tanggal 19 Juni 2025, Benarkah Belum Ditemukan Adanya kecurangan??

22 Juni 2025 - 22:24 WIB

Hallo Gojek, InDriver, Maxim, Angkot Ambil peluang ini!

8 Juni 2025 - 09:00 WIB

Menjaga Cahaya di Malam Hari, Narasi Indah tentang Aturan Jam Malam Pelajar di Jawa Barat

7 Juni 2025 - 09:00 WIB

Trending di Artikel