Pada Munas API 2025, Jemmy Kartiwa kembali dipercaya memimpin API periode 2025-2030 terpilih secara aklamasi. Sebagai Ketua Umum API, Jemmy menegaskan kembali bahwa perjuangan untuk mendorong tercapainya iklim investasi padat karya di bidang tekstil dan garmen ini masih panjang dan penuh tantangan tidak hanya peningkatan kualitas produksi untuk pasar domestic tetapi juga untuk tujuan ekspor.
Jemmy juga menegaskan pentingnya dunia industri padat karya untuk selalu sinergis memberikan masukan kepada pemerintah. “Hidup matinya sektor padat karya sangat tergantung pada kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah, termasuk RUU Pertekstilan yang saat ini sedang dibahas oleh DPR RI. Maka kita sebagai insan industry padat karya harus bersinergi dengan pemerintah dan DPR RI dalam agenda road map optimalisasi investasi melalui regulasi yang optimal menumbuhkan industri padat karya TPT ini.”
Jemmy Kartiwa kembali dipercaya memimpin API periode 2025-2030
“RUU Pertekstilan urgensi saat ini. RUU ini diharapkan menjadi payung hukum yang kuat, yang mampu meningkatkan daya saing industri padat karya Indonesia. Munas ini juga menjadi komitmen API untuk menjaga sustainabilitas industri padat karya di Indonesia,” ujar Jemmy.
Munas API 2025 ini digelar dengan tema yang mendorong peran penting asosiasi dan para anggota untuk mendukung Rancangan Undang-Undang Pertekstilan (RUU Pertekstilan) yang sebagai upaya kebangkitan industri TPT nasional. Saat ini, RUU Pertekstilan sudah dimasukan dalam daftar Prolegnas 2025. RUU ini ditargetkan untuk mendukung peta jalan penguatan industri padat karya dan serapan tenaga kerja yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.