Pengamat pendidikan, Abdul Hadi Wijaya, mengapresiasi IKA UPI yang secara aktif menggalang dukungan dan memberikan advokasi terhadap nasib guru di Jawa Barat. Tokoh masyarakat yang sebelumnya aktif memberikan advokasi melalui lembaga legislatif ini menilai, langkah-langkah IKA UPI pada dasarnya menjadi ikhtiar untuk memuliakan guru dan menjaga harkat martabat guru.

“Harus kita akui guru masih terus mendapatkan ketidakadilan. Forum ini sangat baik untuk kita semua dalam upaya memuliakan guru melalui dorongan pengambilan kebijakan publik yang tepat,” ungkap Abdul Hadi.
Pada kesempatan itu juga perwakilan Guru, Kepala Sekolah, Komite Sekolah SMA/SMK dan Madrasah baik negeri maupun swasta mengungkapkan hal yang sama bahwa masih terjadi perlakuan kekerasan baik fisik maupun psikologis, ancaman intimidasi dan perlakuan diskriminatif dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas sebagai Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Selain itu masih ada pemberian gaji pada sekolah yang tidak manusiawi, pembatasan menyampaikan pendapat yang mengkritisi manajemen sekolah atau komite sekolah dengan ancaman diberhentikan mengajar atau pengurangan jam pelajaran.