SAMBAS MEDIA – Pemerintah terus memperkuat upaya menghadapi krisis iklim dengan menyiapkan generasi muda yang berketahanan iklim melalui integrasi pendidikan lingkungan dan perubahan iklim ke dalam kurikulum nasional.
Direktur Mobilisasi Sumber Daya Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, Franky Zamzani, menyatakan bahwa strategi jangka panjang sangat dibutuhkan untuk membentuk generasi sadar lingkungan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah diskusi daring yang berlangsung pada Rabu (14/5).
“Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam menghadapi krisis iklim. Perubahan besar dimulai dari pendidikan dan kebiasaan baik. Kita harus mulai dari langkah kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan transportasi umum,” ujar Franky.
Merujuk pada laporan UNICEF tahun 2021, Franky menyebutkan lebih dari satu miliar anak di dunia tinggal di wilayah dengan risiko tinggi akibat perubahan iklim. Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk melindungi generasi masa depan.
Dalam diskusi yang sama, Ketua Tim Kerja Pembelajaran dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, Nur Rofika Ayu Shinta, menjelaskan bahwa sejak 2024, pemerintah telah mulai mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum. Upaya ini bekerja sama dengan UNESCO dan melibatkan peningkatan kapasitas sekolah, guru, serta masyarakat.
“Melalui kurikulum, siswa diharapkan mampu mengambil aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan emisi. Langkah kecil yang dilakukan secara konsisten bisa berdampak besar,” kata Shinta.
Tak hanya untuk membangun kesadaran lingkungan, pendidikan perubahan iklim juga diarahkan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk sektor ekonomi hijau, yang diprediksi akan tumbuh signifikan di masa mendatang.
Program ini dirancang dengan prinsip RAMAH (Relevan, Afektif, Merujuk Pengetahuan, Aksi Nyata, dan Holistik). Materi pendidikan disesuaikan dengan konteks lokal agar mudah diterapkan, serta disebarluaskan melalui mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi pelaku utama dalam menjaga lingkungan dan memastikan keberlanjutan masa depan bangsa.***
(Red/ANTARA)
SAMBAS MEDIA - SMA Pasundan 2 Cimahi yang beralamat di jalan Melong Raya no 4 Perumnas…
Oleh Rani Prastuti, S.Pd SMK Negeri 7 Baleendah SAMBAS MEDIA - Malas adalah kondisi psikologis…
SAMBAS MEDIA - Kegiatan “Semarak Sego Rongewu Episode III Seri 20” yang berlangsung di RW…
SAMBAS MEDIA - SMK Pasundan 1 Cimahi menampilkan berbagai produk unggulan di ajang Expo Edu…
SAMBAS MEDIA - Gentra Lestari Budaya kembali menggelar kompetisi Tari Kreasi Nusantara tingkat nasional yang ke-7,…
SAMBASMEDIA.ID - Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo terpilih kembali untuk memimpin Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya…