Menu

Mode Gelap
Kerajaan, NKRI dan Sistem Administrasi Publik Indonesia: Refleksi Perjalanan Ternate dan Tidore Silaturahmi Forwaci Jaga Keseimbangan Pemberitaan dan Bisa Dipertanggungjawabkan Kerja Bakti Massal World Cleanup Day Kota Cimahi Tahun 2025 Pekan Kebudayaan Daerah Guna Melestarikan, Mengembangkan, dan Memanfaatkan Budaya Lokal BRI Peduli Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Bandung Lewat Program “Yok Kita GAS” Membanggakan!! Tim Gala Siswa Indonesia (GSI) Kota Cimahi Champion di GSI Tingkat Jabar 2025

Artikel

Dari ‘Atuda…’ Menjadi ‘Sanajan…’ Transformasi Semangat Warga Jawa Barat Mencari Solusi

badge-check


Agus Nugroho, Penyuka pagi dan Jalan kaki Perbesar

Agus Nugroho, Penyuka pagi dan Jalan kaki

Kalimat “Sanajan…” mengandung semangat untuk tetap melangkah, walau dalam keterbatasan. Ini adalah bentuk afirmasi positif yang menumbuhkan harapan. Misalnya, “Sanajan teu boga sagalana, urang bisa ngamimitian ti nu aya,” atau “Sanajan loba halangan, urang bisa nyanghareupanana sasarengan.” Kalimat seperti ini membentuk cara pandang baru, bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh.

Perubahan ini bukan sekadar urusan gaya bicara, tapi bagian dari revolusi karakter yang dimulai dari diri sendiri. Ketika seseorang mulai mengganti kebiasaan beralasan dengan semangat mencari solusi, ia telah menyalakan api perubahan. Dan bila ini terjadi secara kolektif—di sekolah, di kantor, di lingkungan RT-RW, hingga di warung kopi—maka akan lahir masyarakat yang resilien, kreatif, dan penuh inisiatif.

Dalam dunia pendidikan, misalnya, alih-alih guru berkata, “Atuda murid-murid ayeuna hese diatur,” bisa diganti menjadi, “Sanajan murid-murid ayeuna beda zaman, urang bisa milari pendekatan nu leuwih adaptif.” Begitu pula dalam dunia usaha, pengusaha kecil bisa berkata, “Sanajan pesaing loba, urang bisa ngajieun produk nu leuwih unik jeung boga ciri khas sorangan.” Dari sini, bahasa menjadi alat perubahan mental.

Kebiasaan baru ini juga bisa diperkuat lewat media sosial, kampanye komunitas, dan gerakan literasi. Pemerintah daerah dan tokoh-tokoh publik bisa menjadi teladan dalam menyebarkan semangat ini. Bayangkan bila setiap sambutan resmi, pidato, atau pertemuan warga selalu dimulai dengan kalimat penuh optimisme: “Sanajan ayeuna loba tantangan, urang moal nyerah. Urang kudu maju!” Kata-kata tersebut akan menggema dan meresap menjadi semangat bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kerajaan, NKRI dan Sistem Administrasi Publik Indonesia: Refleksi Perjalanan Ternate dan Tidore

22 September 2025 - 12:57 WIB

Reputasi Wali Kota Bandung Dipertaruhkan di SPMB 2025

8 Juli 2025 - 12:30 WIB

Jalur Domisili Khusus SPMB Solusi Atau Masalah Baru Bagi Satuan Pendidikan

26 Juni 2025 - 13:34 WIB

Setelah Berakhirnya SPMB Tahap 1 Tanggal 19 Juni 2025, Benarkah Belum Ditemukan Adanya kecurangan??

22 Juni 2025 - 22:24 WIB

Hallo Gojek, InDriver, Maxim, Angkot Ambil peluang ini!

8 Juni 2025 - 09:00 WIB

Trending di Artikel