Menu

Mode Gelap
Kerajaan, NKRI dan Sistem Administrasi Publik Indonesia: Refleksi Perjalanan Ternate dan Tidore Silaturahmi Forwaci Jaga Keseimbangan Pemberitaan dan Bisa Dipertanggungjawabkan Kerja Bakti Massal World Cleanup Day Kota Cimahi Tahun 2025 Pekan Kebudayaan Daerah Guna Melestarikan, Mengembangkan, dan Memanfaatkan Budaya Lokal BRI Peduli Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah di Bandung Lewat Program “Yok Kita GAS” Membanggakan!! Tim Gala Siswa Indonesia (GSI) Kota Cimahi Champion di GSI Tingkat Jabar 2025

Artikel

Hallo Gojek, InDriver, Maxim, Angkot Ambil peluang ini!

Perbesar

Agus Nugroho, Penyuka Pagi dan Jalan Pagi

Oleh : Agus Nugroho
Penyuka Pagi dan Jalan Pagi

SAMBASMEDIA – Respon positif tentang kebijakan siswa tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke sekolah di Jawa Barat

Merespons ide positif pak Gubernur Jawa Barat KDM

Melalui Dinas Pendidikan Pendidikan Jawa Barat DR H Purwanto yang mulai mengusulkan para pelajar tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah, bahkan sekolah pun diharapkan tidak memfasilitasi lahan parkir yang biasa disediakan khusus untuk para pelajar.

Bersimulasi saja jika kebijakan ini perlu diterapkan, maka siswa akan datang ke sekolah berbondong-bondong melalui fasilitas angkutan umum khusus bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal jauh dari sekolah.

Bagi mereka yang mempunyai rumah dekat dengan sekolah, maka mereka bisa melakukannya dengan berjalan kaki. Hal ini tentunya sesuai dengan keinginan dari Pak Gubernur Jawa Barat yang menginginkan anak-anak mulai bisa berjalan kaki 500 meter sebelum gerbang sekolah. Agar mereka mempunyai kaki yang sehat dan kuat karena secara tidak langsung terbiasa berolahraga dipagi hari dengan berjalan pagi.

Saya ingin mengalirkan energi positif dari kebijakan ini. Pastinya ketika kebijakan ini digulirkan suasana kemacetan akan lebih terkendali ketika jam masuk sekolah. Bayangkan saja jika dalam satu sekolah terdapat 1500 siswa dan 200 orang guru sehingga jumlah total 1.700 orang. Di mana anggap saja masing-masing mempunyai kendaraan bermotor sepeda roda 2 pada sekolah itu adalah sebanyak 1.000 orang, maka bisa dipastikan pada pagi hari itu 1.000 orang akan berebut masuk pada 1 titik waktu yang mengerucut pada jam masuk untuk bisa berlomba masuk ke dalam lingkungan sekolah. Padahal jumlah lahan parkir pun terkadang terbatas. Sehingga lahan yang seharusnya bisa dijadikan sebagai area green school atau tempat menanam berbagai macam pohon atau tumbuhan tersita oleh lahan parkir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kerajaan, NKRI dan Sistem Administrasi Publik Indonesia: Refleksi Perjalanan Ternate dan Tidore

22 September 2025 - 12:57 WIB

Reputasi Wali Kota Bandung Dipertaruhkan di SPMB 2025

8 Juli 2025 - 12:30 WIB

Jalur Domisili Khusus SPMB Solusi Atau Masalah Baru Bagi Satuan Pendidikan

26 Juni 2025 - 13:34 WIB

Setelah Berakhirnya SPMB Tahap 1 Tanggal 19 Juni 2025, Benarkah Belum Ditemukan Adanya kecurangan??

22 Juni 2025 - 22:24 WIB

Menjaga Cahaya di Malam Hari, Narasi Indah tentang Aturan Jam Malam Pelajar di Jawa Barat

7 Juni 2025 - 09:00 WIB

Trending di Artikel
Exit mobile version