Oleh : Agus Nugroho
Penyuka Pagi dan Jalan Pagi
SAMBASMEDIA – Respon positif tentang kebijakan siswa tidak boleh membawa kendaraan bermotor ke sekolah di Jawa Barat
Merespons ide positif pak Gubernur Jawa Barat KDM
Melalui Dinas Pendidikan Pendidikan Jawa Barat DR H Purwanto yang mulai mengusulkan para pelajar tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah, bahkan sekolah pun diharapkan tidak memfasilitasi lahan parkir yang biasa disediakan khusus untuk para pelajar.
Bersimulasi saja jika kebijakan ini perlu diterapkan, maka siswa akan datang ke sekolah berbondong-bondong melalui fasilitas angkutan umum khusus bagi mereka yang mempunyai tempat tinggal jauh dari sekolah.
Bagi mereka yang mempunyai rumah dekat dengan sekolah, maka mereka bisa melakukannya dengan berjalan kaki. Hal ini tentunya sesuai dengan keinginan dari Pak Gubernur Jawa Barat yang menginginkan anak-anak mulai bisa berjalan kaki 500 meter sebelum gerbang sekolah. Agar mereka mempunyai kaki yang sehat dan kuat karena secara tidak langsung terbiasa berolahraga dipagi hari dengan berjalan pagi.
Saya ingin mengalirkan energi positif dari kebijakan ini. Pastinya ketika kebijakan ini digulirkan suasana kemacetan akan lebih terkendali ketika jam masuk sekolah. Bayangkan saja jika dalam satu sekolah terdapat 1500 siswa dan 200 orang guru sehingga jumlah total 1.700 orang. Di mana anggap saja masing-masing mempunyai kendaraan bermotor sepeda roda 2 pada sekolah itu adalah sebanyak 1.000 orang, maka bisa dipastikan pada pagi hari itu 1.000 orang akan berebut masuk pada 1 titik waktu yang mengerucut pada jam masuk untuk bisa berlomba masuk ke dalam lingkungan sekolah. Padahal jumlah lahan parkir pun terkadang terbatas. Sehingga lahan yang seharusnya bisa dijadikan sebagai area green school atau tempat menanam berbagai macam pohon atau tumbuhan tersita oleh lahan parkir.