SAMBAS MEDIA – Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Illa Setiawati , menilai pelaksanaan SPMB Kota Bandung tingkat SD, SMP, banyak ditemukan permasalahan, ungkapnya di Bandung saat wawancara lewat telfon Selasa, 8 Juli 2025.
Hal ini berbanding terbalik dengan tahun- tahun sebelumnya, ini dapat dilihat dari permasalahan diantaranya:
1. Kesulitannya calon peserta didik mendaftar.
2. Banyaknya hal baru dalam pelaksanaan Pendaftaran
3. Banyak siswa miskin yang sebelumnya terdata di DTKS menjadi hilang data dtks nya sehingga tidak bisa mendaftar.
Selanjutnya Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP), mengatakan atas dasar hal itu, SPMB tahun 2025 saat ini akan menjadi tolak ukur kemampuan seorang pimpinan daerah dalam hal ini Walikota Bandung, Kadisdik Kota Bandung yang baru dalam hal menuntaskan dan melaksanakan kewajiban berdasarkan amanat undang-undang, dimana pemerintah wajib dalam hal memberikan pelayanan pendidikan terhadap masyarakatnya, tutur Illa Setiawati.
Selain itu dalam pelaksanaannya yang muncul saat ini, ada banyak terjadi kekosongan pendaftar calon peserta didik berdasarkan data yang dilihat di situs SPMB Kota Bandung, tetapi ironisnya ada banyak juga calon peserta didik yang tidak bisa mendaftar khususnya bagi siswa miskin yang disebabkan data DTKS telah berubah, meskipun ditunjang dengan keterangan tidak mampu yang lain.
Jadi sudah barang tentu hal ini apabila terjadi gejolak di masyarakat setelah pengumuman dilaksanakan, akan mencoreng nama baik Kota Bandung dimana selama ini Kota Bandung dalam hal Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) selalu berjalan dengan lancar, dan apabila gejolak itu terjadi ini adalah bukti bahwa Walikota Kota Bandung dan Kadisdik yang baru TIDAK MAMPU melakukan pelayanan yang baik terhadap masyarakatnya, pungkas Illa Setiawati.***
(Red)