Menu

Mode Gelap
Rapat Koordinasi Bidang Sosial Tingkat Kota Cimahi Tahun 2025 Pameran Karya P5 Gaya Hidup Berkelanjutan “Zero Waste” SMA Pasundan 2 Cimahi Jalur Domisili Khusus SPMB Solusi Atau Masalah Baru Bagi Satuan Pendidikan Penerapan Cagar Budaya Cegah Alih Fungsi dan Perombakan Bangunan Bersejarah Chronosphere Pelepasan Angkatan 48 dan 49 SMKN 1 Cimahi Rakor SMK BLUD dan Upaya Strategis Penyelesaian Masalah Pengangguran Terbuka di Jawa Barat

Artikel

Dari ‘Atuda…’ Menjadi ‘Sanajan…’ Transformasi Semangat Warga Jawa Barat Mencari Solusi

Perbesar

Agus Nugroho, Penyuka pagi dan Jalan kaki

Budaya “Sanajan…” juga sangat selaras dengan filosofi hidup Sunda yang menjunjung nilai “someah hade ka semah,” “silih asah, silih asih, silih asuh,” dan “tata titi, tatanen jeung tutuwuhan.” Semua nilai ini menekankan bahwa dalam kondisi apapun, orang Sunda diajarkan untuk tetap kuat, lemah lembut, dan adaptif terhadap perubahan. “Sanajan digoyang ku angin zaman, urang ulah rubuh, sabab akar budaya urang jero jeung kuat.”

Di lingkungan masyarakat, penerapan semangat ini bisa sangat terasa dalam kegiatan gotong royong. Misalnya, saat membangun jalan kampung, jangan mulai dengan alasan: “Atuda teu aya dana ti pusat,” tapi ganti dengan, “Sanajan can aya bantuan, urang bisa ngamimitian jeung swadaya.” Semangat seperti ini akan mendorong partisipasi aktif, mempererat hubungan sosial, dan membangun rasa kepemilikan yang kuat terhadap lingkungan sekitar.

Bagi generasi muda, “Sanajan…” adalah simbol keberanian dan daya juang. Di tengah persaingan global dan tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, pemuda Jawa Barat bisa mengucapkan dengan bangga: “Sanajan kuring asal ti lembur leutik, abdi tiasa nyieun inovasi nu bisa mangpaat pikeun balaréa.” Kalimat ini tidak hanya memotivasi diri, tapi juga memberi inspirasi bagi sesama.

Di ranah spiritual, semangat “Sanajan…” sangat erat dengan nilai ketawakalan dan keimanan. “Sanajan diuji ku kaayaan, abdi yakin Gusti moal salah maparin cobaan.” Dengan cara ini, masyarakat Jawa Barat tidak hanya diajak untuk kuat secara lahir, tapi juga tangguh secara batin. Dalam segala keterbatasan, tetap ada cahaya harapan yang dijaga dengan doa dan kerja keras.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jalur Domisili Khusus SPMB Solusi Atau Masalah Baru Bagi Satuan Pendidikan

26 Juni 2025 - 13:34 WIB

Setelah Berakhirnya SPMB Tahap 1 Tanggal 19 Juni 2025, Benarkah Belum Ditemukan Adanya kecurangan??

22 Juni 2025 - 22:24 WIB

Hallo Gojek, InDriver, Maxim, Angkot Ambil peluang ini!

8 Juni 2025 - 09:00 WIB

Menjaga Cahaya di Malam Hari, Narasi Indah tentang Aturan Jam Malam Pelajar di Jawa Barat

7 Juni 2025 - 09:00 WIB

Apresiasi dan Harapan P3I Korwil Jabar untuk Kang Ipung (Dr. H. Purwanto, S.Pd., M.Pd,. Kadisdik Jabar )

4 Juni 2025 - 13:29 WIB

Trending di Artikel
Exit mobile version